Popular Post

Popular Posts

Posted by : Unknown Monday 14 July 2014

MISI DAM DIBALIK REMPAH - REMPAH

Terbesit ketika ada yang menerangkan bahwa dam (kolonial belanda) menjajah untuk eksploitasi kekayaan sumber daya alam di nusantara, tapi yang sekarang lebih menonjol bukan perbaikan sumberdaya alam yang diperbaiki di negara bendungan itu. Justru yang paling mencengangkan itu adalah kenapa museum benda – benda dari peradaban sunda bisa berada di Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde di leiden dan Museum Tropen Amsterdam ???, termasuk peta-peta kuno Kota Bandung yang orisinal dan sudah berusia sekitar seabad masih berada di sana, Di antara peta-peta tersebut ada yang digambar secara manual dan ditulis dengan tangan.

Yang menarik adalah sebuah manuskrip tentang permainan tradisional anak-anak Sunda yang berasal dari berbagai daerah sejak tahun 1900-an. Manuskrip tersebut terdiri dari lembaran hasil ketikan manual di atas kertas ukuran folio serta tulisan tangan. Beberapa tulisan dilengkapi dengan ilustrasi sederhana dengan medium pensil atau tinta. Ilustrasi tersebut menggambarkan cara permainan beserta peralatannya. Di Museum Tropen, Amsterdam, terdapat satu paviliun yang disebut The Netherlands East Indies di lantai pertama. Isinya adalah berbagai koleksi seni budaya dari tanah Hindia Belanda, termasuk yang berasal dari Tatar Sunda.

Di salah satu displai terdapat tayangan audiovisual film dokumenter mengenai kehidupan sehari-hari keluarga Preangerplanter. Displai itu dilengkapi dengan dokumentasi foto-foto mereka di rumah dengan latar belakang para pembantu atau lebih populer dengan sebutan jongos. Jongos wanita memakai kebaya dan jongos lelaki memakai sarung dengan ikat kepala.

Kenapa benda – benda peninggalan sunda itu bisa sedemikian lengkap jika dibandingkan dengan museum pusat kebudayaan sunda yang berada di bandung. Tidak mungkin kalau itu hanya sekedar hasil sampingan dari penjajahan atau rampasan perang. Ini lebih mirip perampasan benda – benda sejarah yang tidak bisa dinominalkan dengan uang berapapun karena mengandung nilai sejarah yang kita tidak mungkin bisa mengulangi sejarahnya. Bisa jadi ini lah rencana awal belanda masuk ke nusantara sudah mengetahui adanya sumber ajaran matahari yang paling tua dan sudah berhasil membentuk sebuah peradaban yang mendunia yang berpusat di pa-ra-hyang-an (tempat leluhur matahari), sehingga benda-benda peninggalannya sangatlah berharga dibanding semua rempah-rempah yang berhasil diangkut ke belanda.

Jika benda – benda sejarah itu di ambil semua ke belanda maka sejarah sunda itu hanya akan menjadi sebuah dongeng orang tua yang akan menina bobokan anaknya, karena sudah tidak ada bukti sejarah lagi yang bisa meyakinkan anak – anak muda bahwa sejarah sunda itu memang ada dan nyata. Lebih menghawatirkan lagi para sundanis muda akan sulit mencari identitas diri sebagai keturunan sunda dan tidak lagi memiliki kebanggaan terhadap leluhur – leluhurnya yang sudah mempunyai prestasi membangun peradaban sunda yang mendunia.

Jadi marilah kita sebagai Mahasiswa untuk menjaga asset – asset sejarah yang sekarang masih ada di indonesia ini agar kenyataan sejarah sunda bisa terjaga dengan baik, karena itu juga termasuk menjaga agar negara ini sebagai negara yang hidup karena budaya serta peradaban. Kepekaan kita terhadap lingkungan sekitar terutama lingkungan kabupaten ciamis yang di sebutkan dalam sejarah sunda sebagai tempat berdirinya kerajaan galuh menjadi penopang kemurnian sejarah sebagai pencegah penipuan dan perampasan lagi. Sajarah sunda sajarah urang sarerea.